Selasa, 22 Januari 2013

“The Last Moment at Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah di Penghujung Tahun 2012”


“The Last Moment at Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah di Penghujung Tahun 2012”

“Tulisan ini saya dedikasikan untuk sahabat saya, Muhammad Izzudin, yang meninggalkan kami 16 Januari 2013 lalu, Rest In Peace, Sahabat.. We will never forget you :’) Maybe this moment was the last for us..we’ll always love you and pray for you”

            Nama saya Rifa, mahasiswi semester 4 jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Sebelas Maret Surakarta, angkatan 2011. Saya asli orang Ponorogo, Jawa Timur yang terkenal dengan sebutan kota REYOG J . Di penghujung tahun 2012 kemarin, saya bersama 12 orang teman saya, berkunjung ke Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, untuk berlibur. Sebelumnya, beberapa teman saya alm. Izzudin, Inez, Didit, dan Arie sudah survey ke Tawangmangu untuk mencari penginapan. Untuk menyewa villa, per-anak mengeluarkan budget 50 ribu untuk menginap sehari semalam itu sudah termasuk makan 3 kali, dan mandi air hangat J
            Dari awal bulan desember, kami sudah merencanakan untuk berlibur bersama di akhir tahun 2012. Meskipun kami baru kenal satu sama lain sekitar 3 bulan, kami sudah merasa cocok dan kompak, karena sama – sama merasa sebagai anak rantau dan kebanyakan dari kami bukan asli orang Solo, dan sama – sama  memilih kuliah di UNS. Kembali ke cerita perjalanan kami ke Tawangmangu. Kami terdiri dari 4 orang cewek, dan 9 orang cowok. Membutuhkan waktu selama 2 jam untuk menempuh perjalanan dari Solo ke Tawangmangu dengan mobil. Kami cewek – cewek naik mobil, dengan alm. Izzudin sebagai sopirnya. Sedangkan 8 cowok lain berboncenga naik motor. Tawangmangu bisa dibilang sebagai daya tarik wisatawan di daerah Karanganyar. Daerahnya yang dekat dengan lereng gunung lawu, memberikan pemandangan yang indah dipandang mata dan udaranya sangat sejuk. Saat tiba di Villa, kami disambut oleh beberapa monyet liar yang tanpa diduga memasuki kamar salah satu teman saya melalui jendela. Sontak saat itu saya langsung teriak – teriak. Disaat kami para cewek heboh karena kedatangan “tamu liar” tersebut, para cowok justru mmbuat monyet – monyet tersebut bahan tertawaan.
            Malam harinya, kami membuat api unggun, di halaman kosong samping villa yang kami tempati. Udaranya yang saat itu dingin menusuk tulang, sangat mendukung untuk menghangatkan diri dengan membuat api unggun. Di tengah acara api unggun tersebut, kami membuat beberapa permainan diantaranya “jaga kucing”, “cabu cabu chachacha”, tebak lagu dan terakhir “truth or dare”. Di permainan “truth or dare” kami mengeluarkan uneg – uneg  kami selama ini, atau bahasa keren nya curhat / sharing.

            Meskipun kami terlihat akrab satu sama lain, namun beberapa dari kami menyimpan berbagai asumsi untuk satu sama lain. Baiknya permainan ini, kami bisa saling introspeksi diri karena setiap dari kami tau apa kekurangan dan kelebihan masing – masing menurut pendapat teman kami J. Setelah asik berbagi cerita hingga larut malam, sekitar pukul 01.00. Kami pun beranjak tidur. Tentu saja laki – laki dan perempuan tidur di tempat yang berbeda dong ya! J
            Esok harinya, pagi hari banget, yang biasanya saya sendiri susah bangun pagi, saat itu entah mengapa say berpikir, jauh – jauh ke Tawangmangu kalau cumin mau tidur, di kosan juga bisa kan?kemudian saya, Nurul, Dimas dan Tika memutuskan untuk berjalan – jalan disekitar villa, sedangkan yang lain masih tidur. Tidak jauh dari villa kami, sekitar 2 km kami melewati jalan yang terjal, bahkan samping jalan setapak yang kami  lewati adalah jurang meskipun tidak terlalu curam, namun dibutuhkan konsentrasi agar kami sampai tujuan. Yak. Sekitar setengah jam, kami sampai di sungai yang saya sendiri lupa namanya. Airnya masih sangat bersih dan dingin. Tidak heran, kalau penduduk sekitar tidak pernah kesusahan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, karena disini ada sungai yang masih sangat bersih air nya.  Setelah, bercapek – capek dari sungai, tidak jauh dari villa kami, ada air tejun “Grojogan Sewu”, disana ada ribuan anak tangga tepatnya 1250 anak tangga yang harus dilewati untuk mencapai air terjun yang dituju. Dijamin, capek yang dirasain saat menuju dan pulang dari air terjun, terbayar dengan pemandangan yang bagus karena air terjun nya masih alami dan tempat nya yang bersih dan belum tersentuh “tangan jahil manusia”. Pokoknya Tawangmangu recommended banget untuk liburan bareng teman, maupun keluarga! J







Berikut adalah dokumentasi kami selama di Tawangmangu :



Ini adalah villa tempat dimana kami menginap, vintage banget kan model rumahnya J


Ini adalah teman – teman saya J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar